Sunday, May 20, 2012

Sebatang Rokok Sahabat Sejati


Kamis malam 17 Mei 2012. Jam 11.30 gelap dan sepi ini, saya seorang diri duduk termenung di sebuah warung kopi milik cak li. Saya ingat betul hari itu saya sedang meratapi hidup sepi dikeramaian kota metropolis surabaya. Teman-teman yang biasanya duduk nongkrong  disebelah saya seakan tidak terdengar suaranya. Mmm, saya baru ingat hari ini adalah hari  libur dan hari libur panjang menurut mahasiswa karena mahasiswa jarang sekali merasakan hidup bersantai diluar tugas yang masih menumpuk dikamar kost. Walaupun panjang cuma sekitar 4 hari teman-teman yang biasanya nongkrong bareng serta menemani oborlan malam dikosan  seakan lenyap karena mereka pada pulang kerumah masing.masing. Mau bagaimana lagi hidup memang seperti ini.
Secangkir kopi dan segerombolan roti goreng dihadapan saya seakan menemani kehidupan malam yang sepi ini.  Dengan tambahan mie goreng indomie yan g hangat serta pengisi perut dimalam hari terasa menjadi teman.

Beberapa menit setelah mie goreng habis, secangkir kopipun terlihat akan surut dari cangkirnya. Saya seorang diri menengok kanan dan kiri tak seorang pun disana, hanya ada cak li. Dia adalah seorang penjual warkop ini. Saya pandang dia yang sedang membaca koran yang  kusam terkena tumpahan dari kopi, tertawa-tawa sambil menghembuskan asap seakan nikmatnya bacaan koran. Tapi bukan tawa dan koran itu yang saya lihat, tapi asap. Asap yang keluar dari mulut cak li membuat saya teringat dengan rokok. Tanpa pikir panjang saya pun ambil Surya. Dan sayapun menyalakan korek api sambil menyulutkan api ke rokok. Dua tiga hembusan rokok seangkan membuat saya berfikir “sahabat sejati yang selalu menemani saya memang sebatang rokok walaupun itu dalam keadaan susah maupun senang.”

1 comment:

  1. keren gan :metal:

    jangan lupa mampir http://www.kaskus.co.id/forumdisplay.php?f=555

    ReplyDelete